Biasanya, di ekskursi ini, kita berdiam selama beberapa waktu (biasanya 2 minggu) di satu rumah adat, atau mempelajari budaya masyarakat dan kearifan arsitektur lokal yang ada di sana. Seru ga sih~ bayangin aja, kita udah pernah ke Nias, Kajang, Toraja, Sumba Banjar, Mentawai, Alor, Trowulan, Bau Bau, dan lainnyaa~~
Biasanya sesudah perjalanan, peserta ekskursi harus merekam dengan jurnal dan sebagainya. Namun akhir-akhir ini bentukan rekaman itu sudah semakin menarik. Kita akan menyebarluaskan hasil dari catatan itu dengan berbagai macam cara. Bikin pameran yang isinya foto, sketsa, maket, diagram, video, terus kita juga meluncurkan buku hasil perjalanan itu.
Seruuu kaan? Ga main-main, kepanitiaannya juga berlangsung sangat lama. Upaya dan kerja keras menghasilkannya pun harus ekstra. Sayangnya, belum bisa masuk nilai secara resmi kalau tidak membuat laporan KP nya. Program ini hasil tulus karya mahasiswa arsitektur UI untuk merekam kearifan lokal arsitektur Indonesia.
Ekskursi yang paling baru, kita mengunjungi Suku Bajau, yaitu suku yang hidupnya di atas laut tanpa ada daratan di sekelilingnya. Letak Suku Bajau yang kami kunjungi ada di Wakatobi, satu kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara. Seru bangeet ~ karena letaknya benar-benar di tengah laut, mau ke darat terlalu jauh untuk berenang, jadi kemana-mana naik sampan.
Ini hasil pamerannya di Salihara, 14-15 Desember 2013 lalu
credit photos: Robin Hartanto (numpang comot kakaknya~ abis potonya bagus~)
ini teasernyaa~ http://vimeo.com/79015068
Ini bukunya ~ bisa d order loooh ke ekskursi.wakatobi@gmail.com
yuhuuuu~ ekskursi selanjutnya bakal kemana yaaa?
